Judul : Reinventing Jesus.
Penerbit : Perkantas
Penulis : J. Ed Komoszewski; M. James Sawyer; Daniel B. Wallace.
Halaman : 400
Dengan didorong kisah Tomas yang meragukan kebangkitan Yesus dari antara orang mati walau para murid lainnya telah memberi kesaksian, ketiga pakar Alkitab ini mulai menuliskan buku Reinventing Jesus. Mereka melihat keunikan Yesus yang tidak menegur Tomas karena keraguannya, tetapi justru mengajak Tomas untuk memeriksa buktinya. Semangat tidak takut untuk mengejar kebenaran yang Yesus berikan inilah yang disuguhkan oleh ketiga dosen biblika ini melalui buku Reinventing Jesus.
Buku yang memiliki semangat mereka-ulang sosok Yesus (Reinventing Jesus) banyak bermunculan pasca munculnya buku The Da Vinci Code karya Dan Brown pada tahun 2004. Lalu apa yang menjadi pembeda buku mereka-ulang Yesus karya 3 pakar Alkitab ini dengan buku-buku yang sudah ada?
Yang menjadi pembeda adalah buku ini memberi jawaban bagi orang-orang yang merasa skeptis tentang Alkitab dan juga sosok Yesus. Jawaban yang diberikan pun tidak hanya diambil dari Alkitab yang menjadi awal/sumber keskeptisan orang-orang tersebut, tetapi juga diambil dari sumber-sumber di luar Alkitab yang dapat dipertanggungjawabkan. Memperhitungkan sejarah! Mengejar kebenaran berdasarkan bukti sejarah! Itulah yang coba diangkat melalui buku ini. Sejarah yang ada/tertulis di dalam Alkitab (internal evidence) dan juga sejarah yang ada di luar Alkitab/kekristenan itu sendiri (external evidence).
Lalu hal-hal apa saja yang disuguhkan dalam 18 bab, yang dibagi dalam 5 bagian besar, yang ada pada buku ini? Dengan latar belakang sebagai pendidik di kampus masing-masing, maka semangat diskusi dan belajarlah yang mewarnai dengan kuat buku setebal 400 halaman ini. Pada bagian pertama, maka pertanyaan-pertanyaan yang akan didiskusikan adalah: Jika kitab-kitab Injil yang pertama ditulis puluhan tahun setelah masa hidup Yesus, bagaimana kita dapat mengetahui bahwa apa yang dituliskan oleh para penulis kitab Injil tersebut sungguh benar adanya?
Di bagian kedua, maka pertanyaan diskusi yang disuguhkan adalah: Jika apa yang telah dituliskan di dalam kitab-kitab Injil dan dokumen-dokumen Perjanjian baru sungguh benar adanya, bagaimana kita dapat mengetahui bahwa semua yang sudah tertulis tersebut disalin dengan setia/benar? Dan masih samakah teks yang kita miliki sekarang ini di Alkitab dengan yang tertulis di naskah pertamanya?
Pada bagian ketiga, maka pertanyaan yang didiskusikan adalah: Jika apa yang telah dituliskan sungguh benar dan naskah-naskahnya disalin dengan setia, bagaimana kita dapat mengetahui bahwa kitab-kitab yang benar yang masuk sebagai kanon Alkitab? Bagaiman gereja memutuskan kitab-kitab mana yang layak masuk sebagai kanon Alkitab? Apakah ada konspirasi untuk menyembunyikan kitab-kitab lain yang merupakan saingan kitab-kitab yang masuk sebagai kanon Alkitab sekarang ini?
Di bagian keempat, maka kita disuguhkan pertanyaan diskusi: Jika apa yang telah dituliskan sungguh benar dan naskah-naskahnya disalin dengan setia, dan kitab-kitab yang benar yang masuk dalam Alkitab, apakah yang dikatakan hal ini terhadap kepercayaan terawal akan Yesus? Apakah para pengikut Yesus sejak awal Kekristenan telah memandang Yesus lebih dari sekedar manusia atau tidak?
Dan pada bagian terakhir kita akan berdiskusi tentang: Jika apa yang telah dituliskan sungguh benar dan naskah-naskahnya disalin dengan setia, kitab-kitab yang benar yang masuk dalam Alkitab, dan Alkitab mengungkapkan kepercayaan akan keilahian Yesus, bagaimana kita dapat mengetahui bahwa semua yang tertulis di dalam Alkitab bukan jiplakan dari agama-agama lain yang sudah ada sebelum Kekristenan?
Keskeptisan akan Alkitab—sejarah terbentuknya Alkitab dan isi Alkitab—dan pribadi Yesus dijawab oleh 3 ahli biblika ini melalui penggalian sejarah yang dapat dipertanggujawabkan secara akademis. Jikalau pertanyaan-pertanyaan skeptis di atas termasuk yang muncul dalam benak pembaca, maka buku ini dapat memberikan jawaban yang tepat akan pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Akhir kata, jangan takut untuk mengasihi Allah dengan hati dan pikiran kita. Berkomitmen untuk mengikut Yesus tidak berarti meninggalkan nalar kita. Dan seperti dorongan para penulis untuk anak-anak mereka, maka janganlah takut untuk mengejar kebenaran. SDG.
____
Buku ini dapat anda dapatkan di lilinkecil.com
Samuel
October 15, 2011 — 21:24
Iya, ini buku yang bagus! Sangat kuat penelitian Alkitab nya!
Saya juga baca, namun agak tersendat2 karena cukup memusingkan.